- Detail
Bangkitkan Cinta Bahasa dan Sastra! SMA Negeri 1 Kejobong Semarakkan
Bulan Bahasa 2024
Foto bersama para juara Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia tahun 2024 dan kepala sekolah beserta wali kelas
Kejobong (23/10), Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra ke-96, SMA Negeri 1 Kejobong menggelar kegiatan lomba bertema "Bahasa Indonesia Jembatan Menuju Peradaban Maju" bertujuan untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap bahasa dan sastra. Acara yang berlangsung sejak tanggal 23 hingga 24 Oktober ini menghadirkan berbagai perlombaan menarik, seperti lomba monolog, baca puisi, pojok baca, dan vlog.
Diawali dengan kegiatan apel pagi dan penyampaian teknis perlombaan, semangat para siswa terpancar dari partisipasi mereka mengikuti lomba. Kepala SMA Negeri 1 Kejobong, Bambang Yuniarto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan bulan bahasa ini para siswa dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
"Bulan bahasa ini kita jadikan sebagai refleksi diri agar dapat menggunakan bahasa yang baik dan sopan, terutama kepada bapak/ibu guru," ucap beliau dalam sambutannya.
Peringatan bulan bahasa rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Tim Literasi Mentari Pustaka. Pada tahun ini, ada empat lomba utama yang harus diikuti seluruh peserta didik. Pelaksanaan di hari pertama ada dua lomba yaitu lomba monolog dan baca puisi. Lomba monolog dilaksanakan di aula sekolah dengan penonton dari perwakilan masing-masing kelas. Sedangkan lomba baca puisi dilaksanakan di lapangan olahraga petang, dan disaksikan oleh seluruh warga sekolah, tanpa terhalang batas maksimal penonton.
Salah satu peserta lomba monolog dari kelas XC
"Lombanya seru, temen-temen juga excited, bahkan ada yang mengirimkan dua peserta dari satu kelas," kata Windi, selaku MC saat diwawancarai.
Pernyataan tersebut membuktikan antusias warga sekolah dalam menyambut kegiatan tersebut. Lomba pojok dinilai pada hari Kamis 24 Oktober 2024 pukul 13.00. Sedangkan lomba vlog dilaksanakan sejak hari pertama sampai batas waktu pengumpulan pada Jumat 25 Oktober 2024 pukul 12.00 WIB. Kedua lomba tersebut merupakan lomba yang paling diminati dan menarik perhatian siswa karena dilakukan secara kelompok. Para siswa ditantang untuk dapat membuat pojok baca dan video vlog sekreatif mungkin dengan ketentuan yang sudah tercantum dalam juknis lomba.
Kepala Perpustakaan Mentari Pustaka, Wahyu Vianika mengatakan ” Para peserta tampil ekspresif dalam membawakan puisi-puisi karya sastrawan Indonesia yang sarat makna. Selain itu, penguasaan karakter dari para peserta lomba monolog juga banyak yang bagus. Apalagi untuk lomba vlog dan pojok baca, ternyata banyak hasil karya yang menarik. Para peserta sangat antusias untuk menghasilkan video vlog dan pojok baca yang menarik dan penuh kreasi.”
Kegiatan Bulan Bahasa dan sastra ini pun ditutup dengan pengumuman pemenang lomba serta penyerahan hadiah pada upacara sumpah pemuda yang berlangsung Senin, 28 Oktober 2024. Para siswa yang memenangkan lomba terlihat sangat bangga dan termotivasi untuk terus berkarya. Semoga melalui kegiatan ini, generasi muda semakin mencintai bahasa Indonesia dan budaya literasi.
- Detail
ASESMEN KOLABORATIF : Mencipta Lingkungan Belajar Dinamis
Tujuan asesmen kolaboratif adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kerjasama antara siswa, guru, dan mungkin juga orang tua atau pihak lain. Beberapa tujuan spesifiknya meliputi:
- Meningkatkan keterlibatan: Membuat siswa lebih aktif terlibat dalam proses belajar.
- Mendorong kolaborasi: Mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi antar siswa.
- Memberikan umpan balik: Menyediakan umpan balik yang lebih konstruktif dan bermanfaat melalui perspektif berbagai pihak.
- Mendukung pemahaman mendalam: Membantu siswa memahami materi dengan lebih baik melalui diskusi dan eksplorasi bersama.
- Menilai kompetensi secara holistik: Menghasilkan penilaian yang lebih komprehensif tentang kemampuan dan pemahaman siswa.
Asesmen kolaboratif bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan mendukung perkembangan sosial serta akademik siswa.
Asesmen kolaboratif pembelajara Matematika, Biologi, PJOK, dan PAIBP adalah membuat proyek buletin digital dengan tema Anakku bukan Pengantin. Berikut hasil Proyek Asesmen Kolaboratif dalam bentuk buletin digital:
Buletin Anakku Bukan Pengantin (1)
Buletin Anakku Bukan Pengantin (2)
- Detail
SERU! KAMIS LITERASI TENTANG QRIS BERSAMA BANK INDONESIA
Foto kepala sekolah bersama narasumber dari Bank Indonesia Purwokerto
SMA N 1 Kejobong- Seru! Kegiatan Kamis Literasi menghadirkan Bank Indonesia dari Purwokerto untuk mengenalkan aplikasi QRIS kepada siswa SMA N 1 Kejobong pada hari Kamis, 19 September 2024 bertempat di Lapangan Basket SMA N 1 Kejobong.
Dalam sambutannya, Kepala SMA N 1 Kejobong, Bambang Yuniarto menyampaikan bahwa Bank Indonesia pernah memberikan fasilitas BI Corner sejumlah 100jt di sekolah yang sebelumnya pernah dijabat. Sesuatu yang luar biasa semoga perpustakaan Mentari Pustaka SMA N 1 Kejobong juga bisa mendapatkannya jika ada program tersebut di kemudian hari.
“Tidak hanya memberikan fasilitas yang luar biasa di suatu sekolah, namun hari ini siswa kami dapat belajar bersama tentang alat pembayaran non tunai menggunakan QRIS. Harapannya, kegiatan hari ini dapat menambah literasi pengetahuan siswa di SMA N 1 Kejobong”, ungkapnya.
Kepala Sekolah juga menambahkan bahwa kode QRIS juga sudah dimanfaatkan di kantin SMA N 1 Kejobong untuk melakukan transaksi pembayaran non tunai. Setidaknya generasi yang luar biasa saat ini hanya perlu membawa HP untuk bisa melakukan transaksi.
Arthan, salah satu pembicara dari BI Purwokerto yang hadir pada hari ini menjelaskan tentang QRIS. QRIS itu kepanjangan dari Quick Response Code Indonesian Standard merupakan penyatuan QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.
Arthan sedang mengisi acara sosialisasi QRIS
“QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya”, ungkapnya.
Arthan juga mengajak siswa SMA N 1 Kejobong dalam sesi tanya jawab. Arthan membagikan doorprize bagi siswa yang bersedia menjawab pertanyaan tujuan dari QRIS.
“QRIS bertujuan untuk menjaga stabilitas moneter, menjaga stabilitas sistem keuangan, menjaga dan memlihara sistem pembayaran”, jawab Lily kelas XIIA.
Selanjutnya Arthan juga menjelaskan beberapa fitur QRIS diantaranya Merchant Presented Mode (MPM) biasanya dimiliki oleh pedagang, merchant, atau warung. Fitur kedua Costumer Presented Mode (CPM) biasanya konsumen menunjukkan QRIS yang dimilikinya untuk digunakan di Alfamart atau Indomaret. Ketiga, Qris TTM (Tanpa Tatap Muka) yang sangat membantu saat Pandemi Covid-19 karena pedagang dan konsumen tidak perlu bertemu langsung untuk bertransaksi. Keempat, QRIS antar negara (cross holder) yaitu QRIS yang dapat digunakan di tiga negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan nantinya akan bertambah di negara Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi.
Pembagian doorprize kepada peserta didik SMAN 1 Kejobong
“Manfaat QRIS selain mudah untuk bertransaksi juga meningkatkan penggunaan aplikasi digital, bermanfaat untuk konsumen juga pemerintah daerah”, jelas Arthan.
QRIS memiliki take line yaitu cemumuah (cepat, mudah, murah,aman,handal). Biasanya konsumen tidak dikenakan pembiayaan, biaya ditanggung oleh pedagan dengan pembagian sektor pedagang yakni usaha mikro, usaha menengah, usaha makro. Usaha micro biasanya dengan omset di bawah 50 juta untuk transaksi pelanggan di bawah 100 ribu tidak dikenakan biaya, namun transaksi di atas 100 ribu kena 0.3% per transaksi.
“QRIS memiliki karakteristik UNGGUL yang merupakan kepanjangan dari Universal dapat menerima pembayaran aplikasi apapun yang menggunakan QR Code. Gampang, mudah digunakan, cukup 1 QRIS untuk semua macam aplikasi pembayaran. Untung, semakin cepat dan mudah mengakses pembayaran, pengguna dan merchant diuntungkan. Langsung, embayaran dengan QRIS langsung diproses seketika non stop selama 24 jam”, tambah Arthan. (dws)
- Detail
Berkebhinekaan : Tema Kegiatan Moderasi di SMA N 1 Kejobong
Kepala sekolah memberi sambutan kegiatan Seminar Sekolah Moderasi
SMA N 1 Kejobong- Kegiatan Sekolah Moderasi di SMA N 1 Kejobong bertema "Moderasi dalam Kebhinekaan" dilaksanakan pada Kamis, 2 September 2024 bertempat di Aula SMA N 1 Kejobong yang diikuti sedikitnya 100 siswa dari perwakilan kelas.
Kepala Sekolah, Bambang Yuniarto, dalam sambutannya enekankan pentingnya penerimaan dan inklusivitas di lingkungan sekolah.
"Di SMA N 1 Kejobong, kami tidak melihat siswa dari segi fisik. Kami menerima semua anak, termasuk mereka yang memiliki tinggi badan 120 cm dan siswa dengan disabilitas. Mereka tetap diterima dan bisa belajar dengan baik seperti teman sebaya lainnya. Jadi, walaupun berbeda-beda, kita tetap satu jua", tambahnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan komitmen SMA N 1 Kejobong untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua siswa tanpa memandang perbedaan fisik atau latar belakang.
Acara ini juga menghadirkan berbagai narasumber dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Purbalingga, termasuk Kustinah, S.STP., M.Si., seorang lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Dalam sesi diskusi, Kustinah menyampaikan pentingnya moderasi dalam menjaga kerukunan dan menghargai perbedaan dalam masyarakat.
Foto bersama narasumber kegiatan Seminar Sekolah Moderasi
"Moderasi adalah kunci untuk menciptakan harmoni dalam kebhinekaan. Kita harus saling menghargai dan memahami satu sama lain agar bisa hidup berdampingan dengan baik," ungkap Kustinah.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya toleransi dan kerukunan antar sesama, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. Atas dasar semangat "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua," SMA N 1 Kejobong berkomitmen untuk terus mendukung keberagaman dan inklusivitas di lingkungan pendidikan. (nadhifah)
Peserta didik SMAN 1 Kejobong sedang mengikuti kegiatan Seminar Sekolah Moderasi
Halaman 1 dari 12