- Detail
ASESMEN KOLABORATIF : Mencipta Lingkungan Belajar Dinamis
Tujuan asesmen kolaboratif adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kerjasama antara siswa, guru, dan mungkin juga orang tua atau pihak lain. Beberapa tujuan spesifiknya meliputi:
- Meningkatkan keterlibatan: Membuat siswa lebih aktif terlibat dalam proses belajar.
- Mendorong kolaborasi: Mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi antar siswa.
- Memberikan umpan balik: Menyediakan umpan balik yang lebih konstruktif dan bermanfaat melalui perspektif berbagai pihak.
- Mendukung pemahaman mendalam: Membantu siswa memahami materi dengan lebih baik melalui diskusi dan eksplorasi bersama.
- Menilai kompetensi secara holistik: Menghasilkan penilaian yang lebih komprehensif tentang kemampuan dan pemahaman siswa.
Asesmen kolaboratif bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan mendukung perkembangan sosial serta akademik siswa.
Asesmen kolaboratif pembelajara Matematika, Biologi, PJOK, dan PAIBP adalah membuat proyek buletin digital dengan tema Anakku bukan Pengantin. Berikut hasil Proyek Asesmen Kolaboratif dalam bentuk buletin digital:
Buletin Anakku Bukan Pengantin (1)
Buletin Anakku Bukan Pengantin (2)
- Detail
SERU! KAMIS LITERASI TENTANG QRIS BERSAMA BANK INDONESIA
Foto kepala sekolah bersama narasumber dari Bank Indonesia Purwokerto
SMA N 1 Kejobong- Seru! Kegiatan Kamis Literasi menghadirkan Bank Indonesia dari Purwokerto untuk mengenalkan aplikasi QRIS kepada siswa SMA N 1 Kejobong pada hari Kamis, 19 September 2024 bertempat di Lapangan Basket SMA N 1 Kejobong.
Dalam sambutannya, Kepala SMA N 1 Kejobong, Bambang Yuniarto menyampaikan bahwa Bank Indonesia pernah memberikan fasilitas BI Corner sejumlah 100jt di sekolah yang sebelumnya pernah dijabat. Sesuatu yang luar biasa semoga perpustakaan Mentari Pustaka SMA N 1 Kejobong juga bisa mendapatkannya jika ada program tersebut di kemudian hari.
“Tidak hanya memberikan fasilitas yang luar biasa di suatu sekolah, namun hari ini siswa kami dapat belajar bersama tentang alat pembayaran non tunai menggunakan QRIS. Harapannya, kegiatan hari ini dapat menambah literasi pengetahuan siswa di SMA N 1 Kejobong”, ungkapnya.
Kepala Sekolah juga menambahkan bahwa kode QRIS juga sudah dimanfaatkan di kantin SMA N 1 Kejobong untuk melakukan transaksi pembayaran non tunai. Setidaknya generasi yang luar biasa saat ini hanya perlu membawa HP untuk bisa melakukan transaksi.
Arthan, salah satu pembicara dari BI Purwokerto yang hadir pada hari ini menjelaskan tentang QRIS. QRIS itu kepanjangan dari Quick Response Code Indonesian Standard merupakan penyatuan QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.
Arthan sedang mengisi acara sosialisasi QRIS
“QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya”, ungkapnya.
Arthan juga mengajak siswa SMA N 1 Kejobong dalam sesi tanya jawab. Arthan membagikan doorprize bagi siswa yang bersedia menjawab pertanyaan tujuan dari QRIS.
“QRIS bertujuan untuk menjaga stabilitas moneter, menjaga stabilitas sistem keuangan, menjaga dan memlihara sistem pembayaran”, jawab Lily kelas XIIA.
Selanjutnya Arthan juga menjelaskan beberapa fitur QRIS diantaranya Merchant Presented Mode (MPM) biasanya dimiliki oleh pedagang, merchant, atau warung. Fitur kedua Costumer Presented Mode (CPM) biasanya konsumen menunjukkan QRIS yang dimilikinya untuk digunakan di Alfamart atau Indomaret. Ketiga, Qris TTM (Tanpa Tatap Muka) yang sangat membantu saat Pandemi Covid-19 karena pedagang dan konsumen tidak perlu bertemu langsung untuk bertransaksi. Keempat, QRIS antar negara (cross holder) yaitu QRIS yang dapat digunakan di tiga negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura dan nantinya akan bertambah di negara Korea Selatan, Jepang, dan Arab Saudi.
Pembagian doorprize kepada peserta didik SMAN 1 Kejobong
“Manfaat QRIS selain mudah untuk bertransaksi juga meningkatkan penggunaan aplikasi digital, bermanfaat untuk konsumen juga pemerintah daerah”, jelas Arthan.
QRIS memiliki take line yaitu cemumuah (cepat, mudah, murah,aman,handal). Biasanya konsumen tidak dikenakan pembiayaan, biaya ditanggung oleh pedagan dengan pembagian sektor pedagang yakni usaha mikro, usaha menengah, usaha makro. Usaha micro biasanya dengan omset di bawah 50 juta untuk transaksi pelanggan di bawah 100 ribu tidak dikenakan biaya, namun transaksi di atas 100 ribu kena 0.3% per transaksi.
“QRIS memiliki karakteristik UNGGUL yang merupakan kepanjangan dari Universal dapat menerima pembayaran aplikasi apapun yang menggunakan QR Code. Gampang, mudah digunakan, cukup 1 QRIS untuk semua macam aplikasi pembayaran. Untung, semakin cepat dan mudah mengakses pembayaran, pengguna dan merchant diuntungkan. Langsung, embayaran dengan QRIS langsung diproses seketika non stop selama 24 jam”, tambah Arthan. (dws)
- Detail
Berkebhinekaan : Tema Kegiatan Moderasi di SMA N 1 Kejobong
Kepala sekolah memberi sambutan kegiatan Seminar Sekolah Moderasi
SMA N 1 Kejobong- Kegiatan Sekolah Moderasi di SMA N 1 Kejobong bertema "Moderasi dalam Kebhinekaan" dilaksanakan pada Kamis, 2 September 2024 bertempat di Aula SMA N 1 Kejobong yang diikuti sedikitnya 100 siswa dari perwakilan kelas.
Kepala Sekolah, Bambang Yuniarto, dalam sambutannya enekankan pentingnya penerimaan dan inklusivitas di lingkungan sekolah.
"Di SMA N 1 Kejobong, kami tidak melihat siswa dari segi fisik. Kami menerima semua anak, termasuk mereka yang memiliki tinggi badan 120 cm dan siswa dengan disabilitas. Mereka tetap diterima dan bisa belajar dengan baik seperti teman sebaya lainnya. Jadi, walaupun berbeda-beda, kita tetap satu jua", tambahnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan komitmen SMA N 1 Kejobong untuk menciptakan lingkungan belajar yang ramah bagi semua siswa tanpa memandang perbedaan fisik atau latar belakang.
Acara ini juga menghadirkan berbagai narasumber dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Purbalingga, termasuk Kustinah, S.STP., M.Si., seorang lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Dalam sesi diskusi, Kustinah menyampaikan pentingnya moderasi dalam menjaga kerukunan dan menghargai perbedaan dalam masyarakat.
Foto bersama narasumber kegiatan Seminar Sekolah Moderasi
"Moderasi adalah kunci untuk menciptakan harmoni dalam kebhinekaan. Kita harus saling menghargai dan memahami satu sama lain agar bisa hidup berdampingan dengan baik," ungkap Kustinah.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya toleransi dan kerukunan antar sesama, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. Atas dasar semangat "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua," SMA N 1 Kejobong berkomitmen untuk terus mendukung keberagaman dan inklusivitas di lingkungan pendidikan. (nadhifah)
Peserta didik SMAN 1 Kejobong sedang mengikuti kegiatan Seminar Sekolah Moderasi
- Detail
Sosialisasi Program Sekolah di SMAN 1 Kejobong
Kepala sekolah sedang menyampaikan program sekolah
SMA N 1 Kejobong- Wali murid kelas X menghadiri kegiatan Sosialisasi Program Sekolah, Senin 2 September 2024 bertempat di Aula SMA N 1 Kejobong.
Sosialisasi Program Sekolah bertujuan untuk menyampaikan berbagai program kegiatan yang dilaksanakan di SMA N 1 Kejobong. Program kegiatan sekolah diantaranya kegiatan pembelajaran, pembiasaan karakter siswa, kegiatan pendekatan wali kelas dengan wali murid, pembangunan sarana dan prasarana sekolah. Selain itu, Kepala Sekolah, Bambang Yuniarto juga mengenalkan profil SMA N 1 Kejobong kepada wali murid. Daya tampung pada penerimaan siswa baru tahun 2024/2024 sebanyak 288 CPD.
"SMA N 1 Kejobong berdiri pada tahun 1995, alhamdulillah sampai sekarang sudah 27 tahun. Pada kegiatan peringatan HUT juga kami mengadakan program bagi sembako untuk warga sekitar",ungkap Kepala Sekolah.
Wali murid sedang menyimak sosialisasi program sekolah Foto bersama kepala sekolah, wali kelas, dan wali murid
Berbagai program kegiatan pembiasaan karakter siswa di SMA N 1 Kejobong dilaksanakan setiap hati Senin hingga Jum'at. Kegiatan pembiasaan karakter dilaksanakan secara selang-seling, pertama Senin Upacara pada hari Senin minggu pertama dan ketiga, Senin Membaca pada hari Senin minggu kedua dan keempat. Adanya kegiatan Senin membaca dengan durasi 50 menit di awal KBM akan meningkatkan aktivitas baca anak. Kedua, kegiatan pembiasaan Selasa yaitu Selasa Kearifan Lokal dilaksanakan pada hari Selasa minggu pertama. Selasa Kearifan Lokal akan mengajak siswa mengenal permainan tradisional dan berlatih wirausaha dengan menjual makanan. Kemudian, Selasa Seni dilaksanakan pada Selasa minggu kedua yang menampilkan berbagai bakat siswa dalam bidang seni seperti menari, menyanyi, membaca puisi, drama, dan lain sebagainya. Selanjutnya, Selasa Inspiratif dilaksanakan pada Selasa minggu ketiga yang menghadirkan narasumber untuk menceritakan berbagai cerita inspiratif, pengalaman hidup, tips, informasi, dan sebagainya yang memberikan motivasi untuk siswa SMA N 1 Kejobong. Masih ada lagi, Selasa Religi yang dilaksanakn pada Selasa minggu keempat seperti shalat dhuha berjama'ah, shalawat, dzikir bersama, membaca asmaul husna, pengajian, dan lain-lain. Keriga, kegiatan hari Rabu yaitu ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada pukul 14.30 sampai 16.00. Keempat, hari Kamis diisi dengan kegiatan Kamis Literasi dilanjutkan hari Jum'at yaitu Jum'at Sehat seperti senam, kebersihan maupun jalan sehat.
"Kegiatan yang dilaksanakan di SMA N 1 Kejobong itu full, semua kegiatan bertujuan untuk membentuk karakter siswa agar berkarakter sesuai dengan dimensi Pancasila dalam Kurikulum Merdeka", tambah Kepala Sekolah.
Saat ini kelas X hingga XII menggunakan Kurikulum Merdeka. Salah satu kegiatan dalam Kurikulum Merdeka yaitu P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang di dalamnya terdapat dimensi karakter yang sesuai dengan poin-poin dalam Pancasila. SMA N 1 Kejobong menerapkan kegiatan P5 yang rencananya akan dilaksanakan pada 23 September-1 Oktober 2024 untuk kelas X dengan tema Kearifan Lokal dan tanggal 28 Oktober- 5 November 2024 dengan tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. (dws)
Halaman 1 dari 11