Tim KIR SMA Negeri 1 Kejobong Menuai Prestasi di Tengah Pandemi

 

Purbalingga--- Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat siswa SMA Negeri 1 Kejobong yang tergabung dalam ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIRSMANKE) untuk terus berprestasi. Hal tersebut dibuktikan oleh Tim KIR SMA Negeri 1 Kejobong yang beranggotakan Dea Wahyu Puspa Asih, Eka Rizqulloh, dan Laili Nur Agustin berhasil meraih juara 3 lomba karya tulis nasional “Chemical Engineering Annual Competition (CheACo) 2020” di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

 

Prestasi gemilang tersebut tentunya mendapatkan apresiasi dari seluruh warga sekolah. Pasalnya, saat pandemi, anak disibukan dengan beban tugas pembelajaran daring yang sangat banyak. Namun hal itu bukanlah hambatan untuk menorehkan prestasi untuk mengharumkan nama baik SMA Negeri 1 Kejobong. Bambang Yuniarto, S.Pd., M.M. selaku Kepala SMA Negeri 1 Kejobong sangat bangga dengan TIM KIR yang berprestasi di LKTI CheACo tersebut. “ Saya senang sekali Tim KIR bisa berprestasi lagi di tengah pandemi, saya bangga karena mereka selalu membawa nama harum untuk SMA Negeri 1 Kejobong. Teruslah berprestasi, semoga dapat diikuti oleh siswa yang lain” katanya.

 

LKTIN CheACo merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia, Fakultas Teknik UMP yang diikuti oleh seluruh siswa maupun mahasiswa seluruh indonesia dengan kategori yang berbeda. Lomba tersebut diselenggarakan sejak desember 2019 yang dimulai dengan tahapan pendaftaran, seleksi abstrak, full paper, dan presentasi. Jumat (13/03) Tim KIRSMANKE dinyatakan lolos fullpaper dan lanjut ke tahapan presentasi. Namun demikian, tahapan presentasi tidak mungkin dilaksanakan di tengah pandemi, sehingga sempat diundur untuk waktu yang cukup lama. “ Sebenarnya pengumuman finalis sudah diketahui sejak bulan maret, namun kejelasan mengenai waktu presentasi tidak kunjung kami terima. Maklum saja masih pandemi. Akhirnya melalui diskusi teman-teman panitia dan para finalis, presentasi dilaksanakan secara online pada sabtu, 4 Juli 2020”. Ujar Wahyu Vianika selaku pembina.

 

Kegiatan yang bertemakan “ Mewujudkan Peran Generasi Milenials dalam Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Inovatif Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” tersebut nyatanya sudah menginspirasi siswa yang dibimbing langsung oleh  Wahyu Vianika, S.Pd. dan Khanifah, S.Pd. untuk menciptakan sebuah inovasi biolistrik terbarukan dari limbah cair. Subtema mengenai limbah dipilih berdasarkan hasil observasi lingkungan di daerah Kejobong, Purbalingga yang banyak terdapat pabrik tahu dan pabrik tapioka. Selain itu, banyak pula limbah domestik lainya yang tidak dimanfaatkan, sehingga para siswa tersebut berinisiatif membuat sebuah karya dengan judul “ Potensi LCO Force Berbasis Microbial Fuel Cell (MFC) sebagai Biolistrik Terbarukan”. Karya tersebut membawa Tim KIRSMANKE menjadi 15 finalis dari 42 tim dari seluruh indonesia. Sabtu (4/07)  siswa melakukan presentasi secara online dengan mengirimkan naskah karya tulis, Power Point (PPT), dan video presentasi. Sebelum pengiriman, siswa dibimbing secara daring oleh pembina. “Kami pastikan semuanya sudah direvisi. Tim kami juga dilatih secara intensif untuk presentasi mulai teknik presentasi hingga cara menjawab pertanyaan juri dengan tepat dan efektif agar sesuai dengan durasi presentasi yang telah ditentukan panitia yaitu 15 menit.” Tegas pembina lainnya, Khanifah.

 

Akhirnya, pada Sabtu (11/07) pengumuman juara dilaksanakan secara daring via Zoom dan nama SMA Negeri 1 Kejobong keluar sebagai juara 3 dari 15 finalis terpilih. Dea Wahyu sebagai ketua tim pun tidak menyangka bahwa timnya lolos menjadi juara 3. Pasalnya, dia dan teman-temannya merasa bahwa presentasi online lebih sulit dibandingkan presentasi secara langsung. Dirinya menuturkan bahwa timnya sempat pesimis untuk lanjut kompetisi karena berbagai perubahan mengenai teknis lomba yang terjadi, akan tetapi para pembina selalu memotivasi tim kami untuk terus berlatih selagi ada kesempatan untuk berprestasi. Hal itu tentunya yang membuat tim untuk bangkit meskipun pertama kali melakukan presentasi secara online.

 

 Prestasi tim KIRSMANKE di awal tahun pelajaran ini semoga bisa menyulut semangat jiwa kompetitif siswa yang lainnya. Pengalaman berkompetisi merupakan hal yang berharga dan tentunya sangat bermanfaat untuk menghadapi masa depan. Semangat berkompetisi merupakan bekal untuk menunjukkan kualifikasi siswa yang berkualitas dan berdaya saing. Tidak dapat dipungkiri, siswa yang memiliki daya sainglah yang dapat bertahan untuk lanjut studi maupun sukses di dunia karir mendatang. (Khanifah).

 

komentar