- Detail
SMAN 1 Kejobong Gelar Pelepasan Virtual, Tak Kurangi Kekhidmatan dan Kemeriahan Acara
KEJOBONG(25/06) - Untuk pertama kalinya cara tak biasa dilakukan pihak sekolah melepas 188 peserta didiknya. Setelah sebelumnya pengumuman kelulusan pun dilakukan secara daring, terlewati dengan baik menggunakan microsoft office 365 yang dimiliki sekolah. Kali ini, prosesi pelepasan pun dilakukan secara virtual bertempat di Aula SMAN 1 Kejobong dengan menghadirkan beberapa perwakilan peserta didik dan orang tua. Cara tersebut tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan pemerintah terkait pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir.
Pelepasan yang dilakukan secara virtual tersebut disiarkan langsung dalam chanel youtube SMAN 1 Kejobong Official yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam dari pukul 09.00 WIB s.d. 11.00 WIB.
Prosesi pelepasan berlangsung secara khidmat dipimpin Kepala SMAN 1 Purbalingga Bambang Yuniarto, S.Pd. M.M. dihadiri ketua komite Machtum Ismail, S.Pd. bersama anggotanya bapak Jarto. Sebagai pemandu acara, Wahyu Vianika, S.Pd dan Diah Ratna Juwita, S.Pd.
Selain penuh khidmat, kemeriahan pun tetap tercipta, salah satunya saat ditayangkan sebuah video lagu berjudul Andaikan Kau Datang karya Koes Plus yang dibawakan oleh bapak kepala sekolah beserta bapak ibu karyawan dengan suara merdunya. Sorak tepuk tangan pun langsung bermunculan. Selain itu, keharuan pun terlihat saat ditayangkan sebuah video kebersamaan di sekolah dan video lagu himne guru yang dibawakan peserta didik.
Dalam sambutannya, bapak Bambang menuturkan ada 188 peserta didik SMAN 1 Kejobong TP 2019/2020 yang diluluskan dengan rincian 98 peserta didik lulus dari juruan IPA dan 90 peserta didik lulus dari jurusan IPS. Adapun peserta didik dengan prestasi nilai terbaik untuk jurusan IPA atas Hendri Erka Setya dan untuk jurusan IPS atas nama Ika Nur safitri.
Dari 188 peserta didik yang lulus alhamdulillah, sudah ada 6 siswa yang diterima di PTN melalui jalur SNMPTN dan SPANPTKIN. Selain itu juga ada yang sudah diterima di Politeknik Banjarnegara.
"Semoga setelah hasil ini, kabar baik lainnya segera kita dapati yaitu banyak peserta didik yang diterima di PTN/PTS/sekolah kedinasan baik melalui jalur SBMPTN maupun melalui seleksi yang ada. Aamiin ya robbal ‘alamiin," pungkasnya.
Beliau berpesan juga kepada peserta didiknya, 'Banggalah selalu menjadi bagian dari sejarah hebat SMAN 1 Kejobong! Banggalah selalu menjadi alumni SMAN 1 Kejobong! Bawa dan harumkan selalu nama baik SMAN 1 Kejobong di manapun kalian berada! Buktikan bahwa alumni SMAN 1 Kejobong benar-benar hebat! Yakinlah, doa terbaik kami, doa seluruh Bapak/Ibu guru dan karyawan, selalu mengiringi langkah hidup kalian."
"Teruslah mencoba berprestasi!Teruslah merintis sukses! Insyalllah, kalian semua, lulusan SMAN 1 Kejobong TP 2019/2020 akan sukses semua dunia akhirat. Aamiin ya robbal ‘alamin," tuturnya.
Beliau pun menyampaikan, "Pelepasan virtual ini pada intinya adalah sarana bagi kami untuk secara resmi mengembalikan putri/putri Bapak/Ibu. Selain itu, sekaligus bukti komitmen kami memberi palayanan terbaik hingga saat terakhir putra/putri Bapak/Ibu di SMAN 1 Kejobong. Terima kasih 3 tahun Bapak/Ibu sudah menitipkan dan memercayakan putra/putri Bapak/ibu kepada kami. Mohon maaf apabila selama 3 tahun dalam bimbingan dan pembelajaran kami hasil yang diharapkan mungkin belum sesuai harapan Bapak/Ibu. Yakinlah kami telah dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk putra/putri Bapak/Ibu," tuturnya.
- Detail
Pandemi Covid 19 Tidak Menghalangi Mahasiswa UMP dalam Menebar Ilmu
“Pandemi ini tidak selalu buruk, banyak hal positif yang dapat kita petik di dalamnya, bahkan jika bisa berterimakasih kepada covid 19 aku akan berterimakasih” Ujar Atiqah salah satu peserta KKN Alternatif UMP. Saat ini, kita semua sedang menghadapi sebuah pandemi yang cukup parah bahkan hingga ke seluruh dunia. Hal ini membuat Universitas Muhammadiyah Purwokerto merubah sistem KKN nya menjadi KKN Alternatif. Salah satu program KKN Alternatif ini adalah pendampingan kegiatan pembelajaran daring kepada siswa SMP/SMA sederajat. Kegiatan KKN Alternatif berlangsung selama 32 hari terhitung dari tanggal 1 Mei 2020 sampai 2 Juni 2020, dengan bobot yang ditempuh Mahasiswa sebesar 3 SKS atau setara dengan 256 jam. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok maupun individu.
Atiqah Rahmasari mahasiswa Pendidikan Sejarah, Mahdia Silmi Aziz mahasiswa Pendidikan Matematika dan Rizki Utami mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, mereka merupakan salah satu kelompok yang mengikuti KKN Alternatif dan mengambil program pendampingan kepada siswa SMP/SMA sederajat. “KKN Alternatif ini sekaligus menjadi kesempata kami untuk lebih banyak belajar, berbagi ilmu, hingga belajar terjun ke dunia keguruan walaupun melalui metode daring, tapi kami tetap bisa belajar untuk memahami berbagai karakteristik siswa dan bagaimana pendekatan yang seharusnya dilakukan agar siswa tersebut tetap dapat menyerap materi dengan baik” Ujar Mahdia. Mereka memilih untuk membimbing siswa SMA. Karena menurut mereka, membimbing siswa SMA lebih menantang karena yang mereka bimbing bukan lagi anak-anak. Apalagi mereka membimbing siswa SMA Negeri 1 Kejobong, salah satu sekolah yang letaknya cukup jauh dari kota dan bisa dikatakan kawasan yang susah sinyal. Menurut mereka itu merupakan tantangan tersendiri untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik karena dalam masa pandemi ini pendampingan pembelajaran daring dilaksanakan secara online menggunakan aplikasi WhatssApp. Mereka memutuskan untuk berkelompok agar materi yang dibagikan kepada siswa lebih banyak tidak hanya satu mata pelajaran saja. Karena mahasiswa akan mengajar mata pelajaran sesuai program studinya.
Menurut Atiqah, selaku ketua kelompok karena yang mereka bimbing bukan lagi anak-anak jadi harus sebisa mungkin membimbing dengan cara serius tetapi juga asyik/ora spaneng. Dengan begitu materi yang diberikan akan dipahami siswa dan siswa juga tidak merasa jenuh ketika bimbingan pembelajaran berlangsung. “Cara lain agar siswa mau belajar bersama kami yaitu dengan melakukan pendekatan kepada siswa, pendekatan tersebut kita lakukan dengan melakukan personal chat (menggunakan Aplikasi WhatssApp), jadi kami bisa saling sharing terkait materi pembelajaran yang diselingi dengan sesi curhat-curhatan”.
Dalam kegiatan KKN ini mereka menemukan permasalahan-permasalahan siswa pada pembelajaran disekolah. Misalnya saja kesulitan pada setiap mata pelajaran yang mereka ampu, materi yang sebelumnya sudah dipelajari dengan gurunya disekolah tetapi belum paham dll. Pada permasalahan yang dialami siswa, mereka mencoba selalu membantu menyeselaikan dengan cara membuat media pembelajaran semenarik mungkin berupa power point atau word, kemudian materi diberikan dan dijelaskan dengan merekam suara menggunakan voice note supaya siswa mempermudah untuk mempelajari dan memahami materinya. Setelah siswa mempelajari materi yang sudah diberikan, siswa mampu mengulas materi apa yang telah diberikan tadi kemudian setelah itu mengerjakan latihan soal-soal dan membahas atau mengoreksinya bersama-sama agar siswa lebih mengerti dengan jawaban yang benar. Tak lupa mereka mengadakan kuis-kuis yang mengandung reward atau hadiah tujuannya agar siswa lebih besemangat mengikuti pembelajaran daring ini. Mereka selalu mempertanyakan kepada siswa terkait materi-materi yang lain mungkin ada yang belum paham atau mahir.
Program KKN Alternatif yang mereka jalankan tidak hanya bimbingan pembelajaran daring, mereka juga mengadakan program One Day One Hadist. Program tersebut merupakan sebuah program untuk belajar bersama mengenai Ilmu Agama dengan cara berdiskusi hadist. Dalam satu hari ada satu hadist yang mereka share kemudian hadist tersebut mereka diskusikan bersama dengan siswa. Dalam program ini banyak siswa yang sangat antusias, siswa dan mahasiswa saling bertanya jawab terkait hadits yang dishare. Ini membuktikan bahwa selain ilmu pengetahuan yang didapat, mereka juga mendapatkan pengetahuan lebih tentang ilmu agama.
Program lain yang mereka laksanakan adalah membagikan voucher atau pulsa gratis kepada siswa yang mereka bimbing. Program ini dilakakukan pada hari pertama pelaksanaan KKN Alternatif. Program ini dilakukan karena mereka berfikir bahwa tidak semua siswa bisa memiliki kuota untuk mengakses internet mengingat keterbatasan uang jajan yang dimiliki siswa. Selain itu kuota juga merupakan kebutuhan utama agar pendampingan kegiatan pembelajaran daring bisa berjalan dengan lancar. “Karena kuota merupakan kebutuhan utama dalam pembelajaran daring dan kita juga kan butuh mereka ya buat bantu melaksanakan kegiatan KKN kelompok kami, jadi kita juga harus kasih subsidi kuota ke mereka yang kira-kira cukup untuk sebulan” ujar Atiqah.
- Detail
Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Pandemi Covid-19, SMAN 1 Kejobong
Merayakan HUT ke-23 Melalui Kegiatan Baksos untuk Warga Sekitar
Foto bersama panitia dan salah satu warga desa Gumiwang
Smanke-Pandemi Covid-19 telah membuat seluruh aspek kehidupan terdampak. Aktivitas ekonomi masyarakat terganggu. Termasuk warga di sekitar SMAN 1 Kejobong, Purbalinga. Beberapa warga menjadi tak bisa bekerja seperti biasa. "Karyawan terpaksa harus bekerja di rumah. Akibatnya produktivitas dan pendapatan turun," tutur Eni Wahyu Utami, salah satu wali siswa, saat ditanya dampak Covid-19 bagi ia yang bekerja di PT produsen rambut palsu di area sekitar SMAN 1 Kejobong.
Tergugah dengan kenyataan itu, Bambang Yuniarto, Kepala SMAN 1 Kejobong pun berinisiatif mengadakan bakti sosial. "Kita harus berempati. Mari berbagi ke sesama. Mari kita bantu warga terdampak Covid-19 sebisa kita," ujarnya. Setelah penggalangan dana sukarela dari bapak ibu guru serta siswa, terkumpulah uang untuk pembelian sembako sejumlah 120 bingkisan. Setiap bingkisan berisi beras, minyak, gula, teh, dan mi instan. Penerima baksos terutama adalah wali peserta didik yang kurang mampu dan warga masyarakat Desa Gumiwang yang dekat dengan SMAN 1 Kejobong.
Pengukuran suhu oleh panitia
Sebagai Sekolah Adiwiyata sekaligus Sekolah Sehat Nasional, tentu saja SMAN 1 Kejobong memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Diantaranya adalah penerima bingkisan harus antre dengan jarak sekitar 2 meter, wajib memakai masker, dicek suhu terlebih, dan tentu saja sebelum dan setelah penerimaan bingkisan, warga harus cuci tangan dengan sabun yang telah disediakan. Bahkan, bila warga lupa membawa masker, panitia menyediakan masker gratis.
Warga tentu saja sangat mengapresiasi baksos ini. "Matur nuwun, Pak, mugi-mugi SMAN 1 Kejobong tambah maju dan sukses nggih, " ucap Rumini, janda berusia 70 tahun, dengan nada bergetar saat menerima bingkisan dari Kepala SMAN 1 Kejobong, Bambang Yuniarto. "Terima kasih, Pak. Ini sangat membantu," ujar yang lain.
Kegiatan baksos ini sebenarnya adalah salah satu kegiatan perayaan HUT ke-23 SMAN 1 Kejobong. Untuk HUT ke-23 yang jatuh pada tanggal 16 Mei ini tema yang dipilih adalah "Menebar Kebaikan, Meraih Asa, untuk Memajukan Peradaban". Tentu saja tema ini adalah wujud dari kepekaan SMAN 1 Kejobong dengan adanya pandemi Covid-19. Tak ada hingar bingar acara perayaan. Setelah baksos, acara HUT hanya diisi berbuka puasa bersama secara sederhana sebagai bentuk rasa syukur semua warga sekolah.
"Alhamdulillah, kita telah berusia 23 tahun. Terima kasih untuk dedikasi dan pengabdian tak kenal lelah Bapak Ibu selama ini dalam mendidik generasi penerus bangsa. Dalam waktu yang panjang ini kita telah melalui banyak tantangan. Banyak kesuksesan yang juga kita rasakan. Beragam prestasi telah kita peroleh. Namun, tentu saja tak ada kata berpuas diri. Mari terus tingkatkan kualitas diri. Tingkatkan kualitas SMAN 1 Kejobong yang kita cintai ini. Ke depan, tak lama lagi akan ada banyak pembangunan dan perbaikan yang harus kita lakukan. Mari sukseskan. Mari kompakkan diri, " Ujar Bambang Yuniarto saat memberi sambutan syukuran buka puasa bersama.
Rangkaian kegiatan HUT ke-23 SMAN 1 Kejobong pun diakhiri dengan doa bersama untuk kesuksesan SMAN 1 Kejobong. (Kz-26)
- Detail
Hentikan Penyebaran Covid-19 !!!
Kita terlahir dengan satu cara, namun kematian menjemput dengan berbagai cara yang berbeda. Salah satunya melalui wabah Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mencegah virus tersebut, kita wajib mengubah perilaku atau pola hidup masing-masing. Ingat! Mencegah lebih baik daripada mengobati. Lalu, perilaku apa saja yang dapat kita lakukan untuk mencegah Covid-19?
1. Makan makanan sehat dan bergizi.
Jika kalian terbiasa membeli makanan di luar rumah, kali ini cobalah untuk makan masakan rumah karena lebih terjamin kesehatannya. Selain itu, Selain itu, makan masakan rumah justru akan terasa lebih nikmat karena dibuat langsung melalui tangan orang-orang tersayang.
2. Berjemur di bawah sinar matahari pagi, pada pukul 10.00 WIB selama lima belas menit.
3. Selalu menggunakan masker ketika sedang sakit maupun saat akan bertemu orang lain.
4. Jaga jarak atau lakukan Social Distancing.
Usahakan untuk tidak mendekati kerumunan. Untuk beberapa waktu ke depan, gunakan pedoman “Bersatu Kita Hancur, Sendiri Kita Kuat”. Karena saat pandemi Covid-19 berlangsung, ungkapan “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh” justru sangat bertolak belakang dengan situasi yang ada.
5. Cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer setiap akan atau setelah melakukan aktifitas.
6. Di rumah saja!
Untuk beberapa waktu ke depan, usahakan untuk tetap berada di rumah masing-masing. Tidak usah pergi bermain, berbelanja, berkumpul, dan lain sebagainya. Bagi sanak saudara yang saat ini masih berada di tanah rantau, diusahakan untuk tidak mudik terlebih dahulu. Sayangi keluarga kita. Berapapun usia kita, bukan tidak mungkin bahwa kita dapat terjangkit dan menyebarkan virus mematikan tersebut. Lalu untuk para siswa, tetaplah belajar di rumah. Bapak dan Ibu guru bukan tidak mau berjumpa, tetapi hal ini harus dilakukan demi kebaikan bersama.
Ayo, bantu pemerintah dan para tenaga medis untuk bersatu melawan Covid-19! Tanpa kesadaran dan ketulusan dari hati kalian,
Halaman 11 dari 12